Sejarah Paroki

SEJARAH PAROKI ST. VINCENTIUS A PAULO SURABAYA

TANGGAL BERDIRINYA

Tidak ada tanggal yang pasti, namun diterima bahwa Paroki St. Vinsesnsius A Paulo dinyatakan berdiri pada tahun 1938. Untuk merayakan hari Paroki, ditentukan tanggal 27 September, sesuai dengan pesta peringatan St. Vinsensius A Paulo yang merupakan pelindung paroki.

TEMPAT LOKASI / CAKUPAN WILAYAH

Wilayah paroki St. Vinsensius a Paulo Widodaren mencakup beberapa kecamatan di Kota Surabaya, yakni Kecamatan Tegalsari, Genteng, Bubutan, Krembangan, Sawahan, Gayungan, dan Sukomanunggal.
Batas-batas Gerejawi adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Paroki Kelahiran Santa Perawan Maria yaitu pada Jalan Raya Dupak, Jalan Demak, Jalan Raden Saleh. Sebelah Barat : Berbatasan dengan paroki Santo Aloysius Gonzaga, yaitu pada Jalan Margo mulyo, Jalan Tol Surabaya – Gersik, Jalan Raya Tandes. Sebelah Timur Berbatasan dengan Paroki Kristus Raja, yaitu pada Jalan Gemblongan, Tunjungan. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Paroki Hati Kudus Yesus, yaitu pada Jalan Kampung Malang Tengah, dan Jalan Pandegiling, Jalan Tegalsari. Sebelah Barat Daya : Berbatasan dengan Paroki Redemtor Mundi, yaitu pada Jalan Banyu Urip, Jalan Raya Tandes.

PENGEMBANGAN DARI PAROKI

Benih kekatolikan dan cikal bakal paroki St. Vinsensius A Paulo mulai ditaburkan dari Kapel di Panti Asuhan Don Bosco di jalan Tidar, yang dibangun pada tahun 1938. Kapel ini pada mulanya diperuntukan untuk misa para suster dan anak-anak panti asuhan.

RIWAYAT PEMILIHAN NAMA PAROKI dan TANGGAL PESTA PERINGATAN

Tidak ada informasi yang secara eksplisit dapat dijadikan patokan sejarah pemilihan nama paroki, namun data pendiri dan para pastor yang merintis berdirinya paroki, dapat disimpulkan bahwa pemilihan nama pelindung paroki, yaitu Santo Vinsensius A Paulo, sangat besar kemungkinannya karena para pastor perintis paroki yang berasal dari Konggregasi Misi. Untuk merayakan hari Paroki, ditentukan tanggal 27 September, sesuai dengan pesta peringatan St. Vinsensius A Paulo yang merupakan pelindung paroki.

BANGUNGAN GEREJA

ARSITEKNYA: Ir. Sundoro
LUAS BANGUNAN: Lantai I= 755 m2 dan Lantai II / Balkon = 120 m2
DAYA TAMPUNG: 700 orang

PERESMIAN

TANGGAL BULAN TAHUN PERESMIAN : 16 Desember 1951
PEJABAT YANG MERESMIKAN : Mgr Verhoeks
TANGGAL BULAN TAHUN DIRENOVASI : 21 Februari 2011
PEJABAT YANG MEMBERKATI (selesai renovasi) : Msgr. Vincentius Sutikno Wisaksono ( 18 Februari 2012).

JUMLAH UMAT AWAL PEMBUKAAN GEREJA

Pada tahun 1938, Rm Zoetmulder dan beberapa awam mulai menyebarkan kekatolikan dengan memberikan pelajaran agama kepada masyarakat Sawahan dan kemudian membabtisnya. Pada tahun itu juga orang katolik di daerah Sawahan sudah mencapai 200 Kepala keluarga.

PASTOR DI PERIODE AWAL (PERINTIS)

Rm Van den Brand, CM dan Rm Van Steen, CM (1950-1954)

PERKEMBANGAN PAROKI ST. VINCENTIUS A PAULO SURABAYA

JUMLAH STASI/LINGKUNGAN AWAL DAN PERKEMBANGANNYA

• Pada awal berdirinya model Gereja St. Vinsensius A Paulo masih terpusat pada pastor atau pastorcentris. Di paroki tidak ada Dewan Paroki atau pembagian wilayah. Pelayanan umat pada jaman itu berdasarkan atas jumlah romo yang ada di paroki. Bila di paroki ada empat romo maka paroki akan dibagi menjadi 4 wilayah atau biasa disebut daerah. Bila seorang romo dipindah maka pembagian wilayah menjadi 3 wilayah.
• Pada tahun 1968, jumlah umat sudah mencapai 2000 jiwa. Maka dengan semangat konsili Vatikan II, Rm Verbong CM berusaha membagi wilayah berdasarkan teritori yang mempunyai administrasi tersendiri.
• Namun pada saat itu pembagian wilayah disesuaikan dengan situasi dan kondisi umat. Mula-mula dibuat peta umat untuk mengetahui status social, pekerjaan, dan keterlibatannya dalam hidup menggereja. Diharapkan dalam satu wilayah ada orang kaya, orang miskin, guru dan aktivis Gereja. Dengan demikian pembagian wilayah bukan berdasarkan teritori melainkan situasi umat. Setelah dipilah maka terbentuklah 10 wilayah kecil-kecil.
• Dalam pengembangan Gereja Rm Verbong CM mulai melibatkan kaum awam. Dia melibatkan organisasi-organisasi awam seperti Pemuda Katolik, Konggregasi Maria, Legio dan lainnya untuk membantu pengembangan paroki dan melayani Gereja.
• Pada tahun 1967, Rm Verbong melantik bapak Wahyanto menjadi katekis yang pertama. Lima tahun kemudian dilantik katekis yang kedua yaitu bapak FX Sujadi. Mereka berdua kemudian bukan hanya menjadi katekis melainkan juga menjadi asisten imam dan petugas pengirim komuni kepada orang sakit.
• Rm Verbong diganti oleh Rm Siswadi. Beliau mulai membentuk Dewan Paroki yang diketuai oleh bapak Wignyo dan Bpk Sumardho. Meski sudah ada Dewan Paroki, namun tugas dan wewenang pengurus masih belum jelas. Pada masa Rm Siswadi CM atas usulan umat maka dibentuklah lingkungan-lingkungan.
• Pada tahun 1973, Rm Lukas Suwondo CM, pastor paroki saat itu, mulai membentuk lingkungan dan kepengurusannya. Selain itu mulai juga dibentuk blok dank kring. Setiap ketua wilayah diangkat oleh romo paroki. Mereka diminta untuk membantu romo paroki dalam pelayanan kepada umat sekitarnya.
• Pada masa Rm Anton Budianto Tanalepi CM, jumlah umat meninggkat pesat mencapai 11.000 jiwa. Romo Anton membagi wilayah paroki menjadi empat wilayah untuk menghindari timbulnya perpecahan umat.
• Pada tahun 2003, saat Rm Gani Sukarsono CM menjadi pastor kepala paroki, diadakan pemecahan wilayah dari empat wilayah menjadi 6 wilayah. Hal ini dimaksdukan agar pengurus wilayah dan lingkungan semakin mudah melayani dan umatpun semakin mudah mendapatkan pelayanan. Sebab bila teritori terlalu luas ada banyak kendala yang dapat dialami oleh umat maupun pengurus wilayah dalam pelayanan umat.
• Tahun 2008, terjadi pemecahan wilayah kembali dari 6 wilayah menjadi 7 wilayah. Hal ini untuk semakin mangakrabkan umat dan mempersempit palayanan pengurus wilayah dan lingkungan. Sampai saat ini Paroki St. Vinsensius a Paulo Widodaren memiliki 7 wilayah dan 25 lingkungan.

PENAMBAHAN JUMLAH FASILITAS PELAYANAN DAN TEMPAT PERIBADATAN

• Ruang Adorasi - diresmikan pada tanggal 25 September 2017

Don't forget to follow our channels. Please give likes and comments.
WEBSITE - YOUTUBE - FACEBOOK - INSTAGRAM